Unsur manajemen adalah sangat penting agar proses suatu organisasi berjalan mantap. Manajemen melibatkan semua faktor yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tertentu dari organisasi. Ia sangat terikat pada fungsi-fungsi manajemen kehidupan organisasi yang kompleks seperti fungsi pengambilan keputusan dalam perencanaan, penganggaran dan pengendalian program termasuk dalam penerapan model kepemimpinan.

            Kepemimpinan adalah unsur yang fundamental dalam menghadapi gaya dan perilaku seseorang. Hal itu merupakan potensi untuk mampu membuat orang lain (yang dipimpin) mengikuti apa yang dikehendaki pemimpinnya menjadi realita. Ia melibatkan unsur emosi yang pada kenyataannya dapat selalu berubah. Menerapkan kepemimpinan tidak selalu berjalan mulus. Boleh jadi karyawan yang dipimpin manajer merasa ragu-ragu akan kemampuan manajer, tidak jelas apa dan mengapa manajer menginstruksikan sesuatu, apatis terhadap manajer atau bahkan bisa saja menunjukkan konflik dengan manajer.

            Gaya manajemen dan kepemimpinan yang diterapkan beberapa manajer mungkin menyaratkan adanya perbedaan keterampilan diantara mereka. Namun keduanya bukanlah sesuatu yang terpisah tetapi bersifat inklusif. Keduanya saling berinteraksi bahkan saling memperkuat yang bergantung pada situasi. Manajemen dan kepemimpinan merupakan elemen organisasi yang utuh dalam mengorganisasikan para karyawan untuk mencapai prestasi tertentu lewat proses pemotivasian dan pengembangan rasa percaya diri. Karena itu keduanya bisa disatukan dan disebut sebagai manajemen kepemimpinan. Jadi jika seseorang ingin menjadi menjadi manajer handal, dia pasti membutuhkan kombinasi ketrampilan dalam manajemen sekaligus dalam menerapkan ciri-ciri kepemimpinan. Permasalahan yang kerap dihadapi manajer adalah dalam situasi yang bagaimana dia harus melakukan sesuatu yang benar dan kapan pula dia harus melakukan sesuatu dengan benar. Sumber (adaptasi) : Tb.Sjafri Mangkuprawira dan Aida Vitayala Hubeis,2007, Manajemen Mutu SDM, PT Ghalia Indonesia.