Salah satu upaya untuk merencanakan mutu sumberdaya manusia (SDM) adalah mengetahui penyebeb terjadinya mutu SDM yang rendah. Faktor-faktor yang diduga sangat mungkin sebagai penyebab masalah mutu SDM perlu ditetapkan dahulu sebelum dilakukan pengujian faktor yang sebenarnya. Untuk mengetahui hal itu, maka pengalaman dan pengetahuan manajer dan seseorang dalam manajemen bisnis khususnya manajemen SDM baik secara teoritis maupun praktis akan sangat membantu. Tanpa itu, maka identifikasi faktor-faktor yang diduga sebagai penyebab masalah akan makan waktu, biaya dan tenaga yang tidak efisien.
Salah satu cara mencari faktor-faktor penyebab itu ialah dengan cara memisah-misahkan mana yang termasuk masalah mutu SDM dan mana yang bukan masalah. Dari keduanya, kemudian dapat ditarik apa saja perbedaan yang kontras misalnya dalam hal kualitas dan karakteristik SDM dan kinerjanya. Walaupun tidak mudah menetapkan faktor-faktor penyebab yang spesifik namun cegahlah menyatakan faktor-faktor yang bernada umum sekali. Karena itu, dengan konsultasi dengan para ahli, manajer dapat memilih mana faktor-faktor yang sangat mungkin sebagai penyebab masalah. Ini akan lebih memudahkan pelaksanaan tahap berikutnya, yaitu faktor-faktor penyebab yang sebenarnya.
Ada tiga cara meneliti atau memeriksa kebenaran suatu faktor penyebab yaitu dengan bukti logis, pengujian yang nyata dan pengujian hasil analisis.
a) Bukti yang logis. Bukti logis dipakai ketika manajer meneliti kebenaran penyebab, yaitu apakah faktor tersebut menjelaskan semua fakta ataukah tidak. Asumsi-asumsi yang dipakai selama tahap-tahap sebelumnya seharusnya diteliti lagi untuk meyakinkan kebenaran asumsi tersebut. Sebagai contoh, apakah benar rendahnya kinerja sebagian karyawan dalam kegiatan keorganisasian hanya disebabkan pengaruh dari tersedianya fasilitas? Kemudian, apakah ada hubungan negatif antara rendahnya partisipasi karyawan dengan tingkat pendidikan dan pengalamannya? Apakah ada hubungan antara intensitas kendali penyelia sampai ke yang sekecil-kecilnya dengan kepuasan karyawan? Lewat pendekatan logis, jawaban-jawaban tersebut dapat digali.
b) Pengujian yang nyata. Disamping lewat pendekatan yang logis, pengujian faktor-faktor penyebab diukur dengan bukti nyata, misalnya secara langsung bukti tersebut ditest apakah ada pengaruhnya terhadap aspek-aspek lain atau tidak ada. Bahkan secara fisik misalnya dapat ditunjukkan bagaimana bekerjanya faktor-faktor mutu SDM terhadap kinerja karyawan.
c) Pengujian hasil analisis. Bukti yang logis dan pengujian secara nyata dipakai sebelum suatu tindakan diambil, sedangkan pengujian hasil analisis dilakukan setelahnya. Manajer perlu merumuskan tindakan-tindakan dalam bentuk bagaimana caranya agar masalah mutu SDM dapat dipecahkan terus diselidiki. Walaupun tidak jarang cara ini mahal dan bahkan banyak memakan waktu namun penting jika dilihat dari kepentingan untuk melihat cara pendekatan masalah yang tepat. Dari sini pula, perpaduan antara penggunaan bukti yang logis, pengujian yang nyata, dan pengujian hasil analisis dapat menunjukkan faktor penyebab mana yang sebenarnya dapat menimbulkan masalah tertentu. Cara ini baru dilakukan jika tersedianya biaya dan waktu yang cukup, juga ditangani oleh tenaga ahli khusus untuk masalah itu.
November 6, 2007 at 11:13 pm
Prof maksudnya faktor-faktor umum seperti apa ya yang tidak perlu dimasukkan atau contohnya seperti apa ya? Apakah semua faktor2 yang sangat umum ini memang tidak ada pengaruh penting terhadap kurangnya peningkatan mutu SDM? Atau mungkin apa maksudnya faktor2 yang memang tidak relevan?
Dan juga prof, apakah faktor-faktor yang mempengaruhi mutu SDM di satu perusahaan ini berubah dari waktu ke waktu?
Terims sebelumnya prof. Salam.
November 7, 2007 at 2:57 am
wah.., kaget (^_^)
tampilan blognya juga baru
salam,
adi.n
November 7, 2007 at 1:00 pm
trims mas yariNK;…contoh faktor-faktor umum yang berpengaruh pada mutu sdm adalah instrinsik dan ekstrinsik dari karyawan; misalnya intrinsik berupa pendidikan,sikap,ketrampilan,motivasi…misal ekstrinsik berupa proses dan hasil rekrutmen dan seleksi,pelatihan dan pengembangan,kompensasi,dsb…..bisa juga unsur-unsur makro dan mikro perusahaan;makro berupa sistem dan pola pendidikan nasional,sosialisasi keluarga,perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,perkembangan ekonomi nasional,dsb,….jadi kalau hanya disebut unsur-unsur umum saja atau tidak terinci spesifik kita tidak tahu unsur spesifik mana yang berpengaruh terhadap mutu sdm….kesimpulan pun terlalu umum….btw unsur-unsur yang mempengaruhi mutu sdm karyawan sifatnya dinamis…dan ini terlihat signifikan ketika perusahaan ingin melakukan ekspansi usahanya,ingin mengglobal,persaingan tinggi,dsb maka tentu saja dibutuhkan penerapan pola diversifikasi produk,economies of scope,iptek,dan mutu sdm yang tinggi….dan faktor-faktor yang mempengaruhi mutu sdm pun bakal dinamis misalnya model rekrutmen yang lebih valid,reliability,akurasi,dan presisi tinggi,pelatihan pun berbasis kompetensi,kompensasi pun lebih berorientasi pada performa,keterlibatan karyawan dalam keputusan pun semakin dibuka,penerapan iptek pun disosialisasikan di kalangan karyawan,etc etc…..
November 7, 2007 at 10:12 pm
trims mas adi….
November 8, 2007 at 2:46 am
Setelah diidentifikasi..lalu diapain prof?
cari kambing hitam atau cari solusi?
kebanyakan setelah tau causa prima masalah yg terjadi justru jurus kambing hitam kambing hitam.
Ada kisah bagus dari perusahaan IBM (sekarang LeNovo),
Saat itu ada seorang karyawan yang merugikan perusahanann hingga ratusan ribu dollar gara-gara kesalahan manajemen. Saat rapat,direksi memutuskan untuk memecat karywan tersebut, tapi justru atasan karyawan tadi membela dengan bilang “Kenapa saya harus memecat karyawan yg telah saya biayai ratusan ribu dollar untuk belajar?”..
intinya adalah SDM harus selalu diupdate skill & attitude nya agar dapat meminimalisir kesalahan.
November 8, 2007 at 2:32 pm
dok,tentu saja cari solusi berbasis pada hasil telaahan unsur-unsur kendala…..oh ya sependapat bahwa mutu sdm perlu terus dikembangkan…..
November 6, 2008 at 4:58 am
Mohon dibalas !!
permasalahannya.
pada dasarnya rendahnya kualitas pendidikan di Indonesai terjadi dari beberapa aspek, baik rendahnya kualitas disebabkan oleh proses pembelajaran yang ada memang kurang sehingga ahkan berimbas kepada outputnya juga rendah.namun demikian banyak para ahli melihat bahwa faktor terbesarnya disebabkan oleh rendahnya SDM yang dimiliki oleh GURU. ini bukan tanpa sebab, dan jika pemerintah misalnya melalui pelatihan, seminar dan bimbingan langsung yang dilakukan oleh intansi terkait tapi pada kenyataannya setelah guru kembali kepada tempat tugas dan mengajar, guru tetap mengajar dan menggunakan polanya yang lama apalagi dikaitkan dengan media pembelajaran. media pembelajaran masih dianggap sesuatu yang sulit walaupun itu hanya media sederhana. untuk itu biar saya memiliki pengetahuan mengenai permasalahan ini sekali lagi saya mohon tanggapan dari Bapak Prof
November 6, 2008 at 8:52 pm
bung ali…..saya duga proses pembelajaran bagi para guru selama ini kurang didasarkan pada pendekatan berbasis kompetensi…..yang mampu membentuk guru yang kompeten di bidangnya…..tidak sekedar peningkatan kawasan kognitif tetapi juga kawasan sikap ingin maju dan selalu mengembangkan ketrampilan secara prima…..disamping itu tak dapat dipungkiri fasilitas pembelajaran yang kurang dan kesejahteraan yang pas-pasan bahkan nombok sering menjadi biang keroknya mutu sdm guru yang masih rendah….jadi hemat saya hal-hal itulah yang perlu dibenahi oleh pemerintah lewat program hosistik……
November 9, 2009 at 1:30 am
Prof jika kita mengatakan bahwa kesejahteraan guru (terutama Pegawai Negeri Sipil) yang pas-pasan menjadi faktor utama (karena selalu disertakan jika terjadi permasalahan pendidikan) apakah masih relevan? Padahal pemerintah sendiri telah berupaya meningkatkan kesejahteraan guru. Trus yang menjadi parameter kesejahteraan itu sendiri apa Prof? Jika guru memiliki “niat” untuk hidup lebih sejahtera lagi (kaya) maka bidang pendidikan adalah peluang yang tidak mengenal krisis global.
Apakah tidak lebih bijaksana jika memang yang perlu mendapat perhatian adalah peningkatan kompetensi guru serta penempatan guru sesuai bidang keahliannya (disiplin ilmu yg ditempuhnya). Permasalahannya di banyak sekolah masih ada guru yg mengajar bukan pada disiplin ilmu yang dimilikinya?…Mohon sarannya Prof..
November 9, 2009 at 10:45 am
ya betul mas wirawan…utamanya adalah peningkatan mutu kompetensi guru….namun cukupkah hal itu ketika kebutuhan dasar keluarga pas-pasan?…anggaran kesejahteraan yg ada sekarang relatif masih terbatas..nah karena itu hemat saya kesejahteraan sepatutnya dilihat dari paling tidak dua sisi yakni sisi finansial dan nonfinansial….sisi finansial berupa kesejahteraan ekonomi dan nonfinansial berupa pengakuan dalam bentuk kompetensi dan karir akademik berupa konsistensi tugas guru sesuai kompetensinya….
Januari 24, 2022 at 6:34 pm
michael kors jet set medium travel tote
IDENTIFIKASI PENYEBAB RENDAHNYA MUTU SDM | Rona Wajah
Januari 25, 2022 at 9:40 am
betsey Johnson zip Around wallet
IDENTIFIKASI PENYEBAB RENDAHNYA MUTU SDM | Rona Wajah
Januari 25, 2022 at 1:32 pm
woven leather tote
IDENTIFIKASI PENYEBAB RENDAHNYA MUTU SDM | Rona Wajah
Januari 25, 2022 at 8:39 pm
top women’s clothing brands list
IDENTIFIKASI PENYEBAB RENDAHNYA MUTU SDM | Rona Wajah
Januari 26, 2022 at 5:28 am
Vertical Milling machine
IDENTIFIKASI PENYEBAB RENDAHNYA MUTU SDM | Rona Wajah
Januari 26, 2022 at 9:19 am
How To Retrieve Deleted Photos From Zte Phone Without Computer
IDENTIFIKASI PENYEBAB RENDAHNYA MUTU SDM | Rona Wajah
Januari 26, 2022 at 11:57 pm
table wallpaper
IDENTIFIKASI PENYEBAB RENDAHNYA MUTU SDM | Rona Wajah
Januari 27, 2022 at 9:33 am
laundry bag with handle
IDENTIFIKASI PENYEBAB RENDAHNYA MUTU SDM | Rona Wajah
Januari 30, 2022 at 8:54 pm
mouse click on http://www.astrolabetech.com
IDENTIFIKASI PENYEBAB RENDAHNYA MUTU SDM | Rona Wajah
Januari 20, 2023 at 9:50 pm
single women
IDENTIFIKASI PENYEBAB RENDAHNYA MUTU SDM | Rona Wajah
Desember 30, 2023 at 6:03 am
Questions.ipt.pw
IDENTIFIKASI PENYEBAB RENDAHNYA MUTU SDM | Rona Wajah