Pernahkah Anda melihat  seseorang bekerja bagai seekor gurita? Arti kiasan semua pekerjaan dilaksanakannya. Bagai seorang super yang punya banyak tangan. Dapatkah Anda membayangkan dengan posisi seperti itu sang “superman” mengalami kesulitan dan kerumitan mengelola waktu, mentertiban administrasi kantor, dan menyelia karyawan? Mulai dari membuat ide, menampung ide orang lain, menterjemahkan ide dalam suatu rencana, dan  mengimplementasikannya? Lalu apakah pula dengan posisi pekerjaan seperti itu  serta merta sang super bakal sukses menuju tangga CEO?  Di sisi lain mungkin hanya sekedar memperoleh kebanggaan sudah dipercaya untuk menangani beragam pekerjaan? Namun dengan performa di bawah standar?

          Bisa jadi yang terbanyak dari mereka  berjalan terseok-seok akibat terlalu banyaknya pikiran dan tenaga untuk pekerjaan yang seabreg. Tidak fokus karena pikirannya bercabang-cabang. Karena itu pengetahuan tentang substansi dan jenis pekerjaannya cuma apa adanya. Ekstremnya, cuma mengetahui bidang pekerjaan sekedar kulitnya saja. Para CEO dunia, misalnya yang telah menduduki posisi puncak pada Fortune 500 hampir-hampir tidak melakukan tugas rangkap. Bahkan konon Bill Gates pun kalau sedang menikmati olahraga sepeda stasioner tidak pernah mau membaca surat-surat kantornya. Resepnya konon relatif sederhana: berfokuslah pada hal-hal yang strategis dan tepat, buatlah prioritas efektif, dan akhirnya tuailah  performa istimewa.