Bagaimana  memilih gaya manajemen kepemimpinan yang paling cocok? Apakah gaya mengarahkan, gaya demokratis, gaya berorientasi tugas, ataukah gaya membangun motivasi? Tidak ada resep umum untuk itu. Yang jelas di kebanyakan situasi, manajer seharusnya mampu menerapkan gaya dimana dapat menyerahkan sepenuhnya suatu persoalan atau pekerjaan yang mampu diputuskan sendiri oleh para karyawan. Untuk itu manajer seharusnya   mendorong dan menciptakan suasana agar para karyawan mampu membuat keputusan dengan luwes. Sudah menjadi pengetahuan umum, gaya manajemen yang mendorong keterlibatan karyawan akan memperoleh hasil sikap positif dari karyawan. Namun demikian kalau karyawan tidak siap, proses pengambilan keputusan akan memakan waktu terlalu lama dan resiko yang tidak kecil.

          Di antara kalangan manajer boleh jadi manajer lah yang menerapkan kombinasi gaya manajemen kepemimpinan lebih dari satu, sedang yang lain hanya satu gaya saja. Pada suatu situasi tertentu dalam memilih salah satu gaya mungkin akan memuaskan tetapi pada waktu yang berbeda akan sebaliknya. Namun yang jelas ada kecenderungan tiap manajer akan memilih gaya tertentu bergantung pada kegunaannya. Disinilah diperlukannya kemampuan melakukan adaptasi. Misalnya, gaya yang mengarahkan dan gaya yang berorientasi tugas sangat diperlukan ketika perusahaan memerlukan para karyawannya harus segera  menyelesaikan tugasnya karena situasi pesanan rekanan begitu sangat mendesak untuk dipenuhi. Pada konteks makna keterlibatan dalam pengambilan keputusan, gaya ini akan menyebabkan para karyawan  merasa kurang puas. Sebaliknya kalau manajer menerapkan gaya demokratis dan tanpa mengalami kelambatan proses penyelesaian pesanan rekanan, para karyawan cenderung akan merasa puas. Mereka merasa bangga mempunyai andil dalam pengambilan keputusan.

          Barangkali manajer termasuk kalangan manajer lainnya ketika akan memilih gaya tertentu tidak terikat pada gaya manajemen itu sendiri tetapi pada pertimbangan bahwa semua pilihan itu sangat terkait dengan hati nurani manajer. Dengan komitmen dan keinginan untuk selalu belajar serta beradaptasi, para manajer kemungkinan besar akan selalu berimprovisasi dalam menerapkan gaya manajemennya. Dengan kata lain tidak terlalu bergantung pada norma gaya tertentu.

          Ketika manajer sudah memilih gaya manajemen kepemimpinan tertentu maka keberhasilannya  dapat diukur dari berbagai segi antara lain yaitu:

 v      Keberhasilan karyawan dan kelompoknya dalam mencapai tujuan organisasi,

v      Kepuasan maksimum di kalangan karyawan,

v      Derajat konflik horisontal dan vertikal yang relatif kecil,

v      Perputaran (masuk-keluarnya) karyawan di antara kelompok pada periode tertentu yang relatif rendah,

v      Tingkat ketidakhadiran karyawan yang relatif rendah,

v      Produktivitas kerja karyawan meningkat. 

Adaptasi dari: Tb.Sjafri Mangkuprawira dan Aida Vitayala Hubeis, 2007,Manajemen Mutu SDM, PT Ghalia Indonesia,Jakarta