Ketidakpuasan para karyawan acap diungkapkan dalam bentuk protes berupa demonstrasi dan bahkan pemogokan. Hal ini berkait dengan kondisi kesejahteraan karyawan, sistem kerja, dan tingkat upah.Mutu Kehidupan Kerja (MKK) merupakan tingkat kepuasan, motivasi, keterlibatan, dan pengalaman komitmen perseorangan mengenai kehidupan mereka dalam bekerja. MKK juga berarti derajat dimana para individu sanggup memuaskan kebutuhan individu mereka. Dalam prakteknya belum banyak perusahaan menerapkan MKK sebagai salah satu misinya. Pihak manajemen masih lebih memperhatikan kepentingan dalam pencapaian tujuan perusahaan ketimbang kepentingan karyawan. Dengan kata lain terjadi keseimbangan perhatian yang timpang.
Padahal sebagai organisasi pembelajaran, perusahaan semestinya berkepentingan meningkatkan MKK karyawan dengan cara menanamkan pada karyawan rasa aman, keadilan, kebanggaan, demokrasi, kepemilikan, otonomi, tanggungjawab, dan keluwesan. Perusahaan perlu berupaya memperlakukan para karyawan dalam suasana kejujuran dan suasana saling mendukung, membuka luas saluran komunikasi pada semua tingkatan, menawarkan semua karyawan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, dan memberdayakan mereka melalui penugasan-penugasan.
Pihak manajemen utamanya jajaran puncak hendaknya mengetahui lebih awal bahwa produktivitas dan mutu kerja dipengaruhi faktor-faktor yang terkait dengan lingkungan kerja; antara lain beban kerja berlebihan yang tidak dapat diperkirakan, perubahan-perubahan di akhir waktu yang dirancang, kurangnya peralatan yang sempurna, dan tidak efisiennya alir kerja. Dengan demikian, penting diterapkan suatu strategi untuk menjamin bahwa kerja itu dirancang untuk mencapai produktivitas dan mutu maksimum. Strategi dimaksud antara lain; rancangan tempat kerja atau ergonomik, rancangan alir pekerjaan, komputerisasi dan mesin otomatik, dan rancangan pekerjaan (pengayaan, perluasan, dan rotasi pekerjaan). Dengan strategi tersebut diharapkan dua kepentingan (manajemen dan karyawan) sekaligus dapat dicapai.
Mei 12, 2010 at 2:39 am
Prof, saya Mimin. Manajer Mutu di sebuah RS. Saat ini kami sedang mencoba untuk membuat indikator kinerja, nyambungkah dengan MKK ini dan kami merencanakan untuk langsung diujicobakan sebelum ditetapkan (sebagai baseline) ketika akhirnya nanti betul ditetapkan oleh manajemen puncak.
Bijaksanakah keputusan ini? terima kasih..
Mei 16, 2010 at 2:33 am
mbak mimin…nyambung sekali…mutu kehidupan kerja sebagai salah satu kelompok kriteria indikator kinerja…
Mei 12, 2010 at 8:14 am
top artikelnya saya ijin nyimak pak…saya bkerja di internet marketing tapi akhir2 ini saya merasa kurang baik dengan lingkungan dan pekerjaannya bahkan kadang saya berpikir untuk keluar seandainya ada low kerja itu keanapa ya ???
Mei 16, 2010 at 2:27 am
ya mashoni…bisa karena unsur pribadi yg mudah bosan karena kurangnya tantangan pekerjaan…atau karena lingkungan kerja yg tak nyaman misalnya karena faktor kepemimpinan dan kompensasi…