“Ah bosan yang itu-itu juga”; demikian kalau seseorang sedang mengeluh akan sesuatu. Tiap orang bisa dipastikan pernah mengalami kebosanan. Apakah itu berkait dengan masalah makanan, pekerjaan, benda yang dimiliki, pemandangan ataukah tentang obrolan. Misalnya kalau toh diberi satu unit tambahan makanan atau pekerjaan baru maka yang muncul adalah semakin berkurangnya tambahan kepuasan yang bersangkutan. Akumulasi dari kebosanan atau ketidakpuasan adalah salah satu langkah menuju kejenuhan. Kalau seseorang mengalami kejenuhan dalam bekerja maka akibatnya fatal. Yang bersangkutan bakal malas, ketidaksungguhan bekerja dan mengalami penurunan kinerja. Dan kalau tidak ada upaya perubahan mereka akan keluar dari perusahaan. Tentunya mencari suasana bekerja yang baru. Pertanyaannya mengapa karyawan bisa mengalami kejenuhan kerja?
Jenuh merupakan fenomena psikis. Ia bicara tentang suatu perasaan dan mental. Misalnya kelelahan fisik dalam bekerja bisa menimbulkan kelelahan nonfisik atau mental. Mental orang tersebut direfleksikan dalam bentuk keluhan-keluhan. Selain itu karena faktor ketidaknyamanan bekerja karena melakukan pekerjaan yang monoton atau kurang menantang. Juga bisa terjadi karena kurangnya penghargaan dari atasan; pengetahuan yang dimiliki karyawan yang tidak berubah; jenis tugas dan tanggung jawab yang statis; jenis pekerjaan yang kurang bervariasi; lingkungan kerja yang kurang nyaman; fasilitas pendukung kerja yang kurang, dan kurangnya kegiatan sosial/kekeluargaan di lingkungan perusahaan. Akumulasi dari keluhan itu akan sampai pada tingkat kejenuhan tertentu.
Otak karyawan yang sedang mengalami kejenuhan tidak bekerja secara optimum karena tidak adanya stimulus atau rangsangan dari luar. Malah yang terjadi adalah kegelisahan emosional yang terus menerus. Lalu derajat kreatifitas dan inisiatif akan mengalami penurunan. Akhirnya produktifitas kerja ikut menurun. Kalau tidak teratasi maka bisa saja para karyawan melakukan protes kepada perusahaan. Secara lambat namun pasti hal demikian akan menurunkan kinerja perusahaan. Karena itu perusahaan harus memahami kalau ada karyawannya yang jenuh dan mencari pemecahannya.
Menentukan upaya mengatasi kejenuhan bekerja akan sangat bergantung pada faktor penyebabnya. Kalau dia seorang karyawan maka upaya mengatasi kejenuhan bisa didekati dari dua sisi yakni sisi individu karyawan dan perusahaan. Dari sisi upaya individu karyawan bersangkutan, pendekatannya berupa; (1) peningkatan pengetahuan baru melalui pelatihan dan upaya sendiri dengan banyak membaca buku-buku praktis; (2) peningkatan kreatifitas dan kemudian menyampaikannya kepada atasan untuk dapat direalisasi oleh perusahaan; dan (3) menjaga atau memelihara kesehatan fisik dan mental dengan prima.
Sementara dari sisi perusahaan, upaya mengurangi kejenuhan karyawan antara lain berupa; (1) pengayaan pekerjaan yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi, kepuasan dan kinerja karyawan. Karyawan diberi jabatan yang lebih tinggi agar mereka mengalami beberapa kondisi psikologis krusial, termasuk memperoleh pekerjaan yang bermanfaat, perasaan tanggungjawab, dan memiliki pengetahuan dari hasil aktual dari kegiatan bekerja yang lebih besar; (2) perluasan pekerjaan dengan pemberian pekerjaan tambahan kepada karyawan agar mereka mendapat pengetahuan dan pengalaman serta tanggungjawab baru. Karena jabatannya tetap sama maka beban kerja karyawan seharusnya tidak menjadi berlebihan di atas standar operasi kerja organisasi; (3) rotasi pekerjaan yakni suatu tehnik perancangan kembali suatu pekerjaan yang diperuntukkan bagi karyawan yang punya kesempatan untuk pindah dari pekerjaan yang satu ke yang lainnya untuk belajar dan memperoleh pengalaman dari keragaman tugas. Manfaatnya, antara lain meningkatkan keterampilan karyawan dalam melakukan pekerjaan lebih dari satu tugas yang sekaligus akan mengurangi kejenuhan kerja; dan (4) meningkatkan kegiatan informal berupa pertemuan sosial atau kekeluargaan perusahaan, misalnya acara darmawisata, olahraga, dan kesenian.
September 25, 2011 at 5:01 am
Kalau perusahaan nggak melakukan hal-hal yang seharusnya dilakukan seperti yang bapak bilang di paragraf terakhir (dari sisi perusahaan) bagaimana pak?. Salahkah kalau kemudian karyawan “berkreatifitas” sendiri, katakanlah browsing2, chatting2 dengan teman (dalam waktu yang cukup lama). Karena daripada akhirnya kita keluar dari pekerjaan (karena kebosanan yang sangat) tapi kemudian berdampak buruk bagi kita (sulit lagi mendapatkan pekerjaan). Bagaimana dong pak sjafri ….???
Oktober 8, 2011 at 7:27 pm
furqon…ini kesalahan fatal perusahaan…tidak mampu mengembangkan mutu SDM karyawannya…kalau tak ada kontrol maka karyawan secara bertahap akan bosan dan jenuh…dan sebaiknya atau tak ada salahnya anda atau dengan teman anda menyampaikan kondisi kejenuhan itu kepada pihak atasan langsung anda…dan ide cara solusinya…
Oktober 2, 2011 at 10:58 pm
Sebetulnya, kalau kita menyukai pekerjaan kita, tak pernah ada pekerjaan yang membosankan…bahkan semuanya menarik. Dan tak ada rasanya pekerjaan yang itu-itu aja, karena selalu ada hal baru dalam setiap mengerjakan tugas dan pekerjaan kita.
Oktober 8, 2011 at 7:10 pm
ya betul mbak edratna…semua berpulang dari diri sendiri…kalau kita kompeten dengan pekerjaan kita plus senang dengan perubahan…maka tidak mudah lelah dan jauh dari rasa jenuh…
Oktober 4, 2011 at 5:52 pm
Bosan dan Jenuh memang selalu melanda saat kita melakukan pekerjaan yang itu2 saja. Setuju dengan Prof dimana diperlukan kreatifitas dan melakukan sesuatu yang berbeda untuk mengatasinya
Oktober 8, 2011 at 6:53 pm
ya hino…itu manusiawi walau tiap orang derajatnya beda-beda…bahkan bisa dijadikan titik awal berikutnya untuk bangkit dari kelelahan mental,,,dengan menyegarkan kembali misalnya membaca bahan2 bacaan yg berisi konten populer,inovasi, produktif dsb…dan sesering mungkin bersosialisasi dengan mereka yg gigih bangkit bekerja…
Oktober 19, 2011 at 3:39 pm
terima kasih pak tas artikel yang bapak buat sangat bagus dan juga membantu saya dalam menyelesaikan tugas – tugas kuliah saya
November 10, 2011 at 3:22 am
Prof Bagaiamana kalau kebosanan dan kejenuhan adalah dampak dari lingkungan kerja yang kerap menjadikan kita dalam bekerja seperti tidak ada arah, upaya menyampaikan ke perusahaan sudah dilakukan namun tidak mendapatkan tanggapan yang bisa merubah kondisi terutama masalah kejenuhan.
November 13, 2011 at 7:17 am
tidak mudah yudhi…seharusnya perusahaan melakukan rotasi…kalau begitu anda senidiri yg harus lebih kreatif dan menyerahkan hasil kreatifitas anda pada atasan anda…
Desember 19, 2011 at 7:24 am
hidup saya kenapa selalu membosankan
jenuh tiap hari gak ada kerjaan yang pasti
gak ada tantangan ilmu gak bertambah
malah mental kena jadi kurang semangat menjalani hidup udah gak tahan lagi sama semua keadaan kejenuhan ini
April 28, 2014 at 3:59 am
Artikelnya benar.. salah satu kebutuhan manusia juga adalah penghargaan diri, jadi ketika kita dengan senang hati pun bekerja namun selalu tidak dihargai, kita juga mengalami penurunan motivasi, sehingga jenuh itu pun semakin ada apalgi beban pekerjaan yang selalu menambah, namun tidak di beri cara kerja, kita dituntut untuk kreatif. setelah itu untuk mengucap terimakasih juga tidak ada. Nah, karyawan pun mencari pekerjaan yang lebih baik dari sebelumnya sudah akan pasti terjadi. Waduh, saya juga malah di PHP-in sama bos saya.karena kenyataannya, tidak ada. misalnya dijanjikan naik gaji atau kesejahteraan karyawan seperti kesehatan. itu tidak sama sekali terjadi. jadi bagaimana ya seharusnya yang dilakukan karyawan?
Maret 11, 2017 at 5:15 am
Tapi terkadang kejenuhan dan kebosanan itu pak terjadi karna faktor dari perusahaan itu.SOP perusahaan yg terus menerus bertambah sulit untuk di ikuti.yaa bener kita harus selalu mencintai pekerjaan kita,,nahh…yang jadi masalah nya adalah perusahaan lah yg seperti nya tidak mencintai kita..membuat pressing tekanan yg bertubi tubi,,yg mana preser dari perusahaan itu tidak sesuai dengan SDM karyawanya..seperti menjalan kan tugas di luar jobdis karyawan nya,mau tidak mau dan suka tidak suka selama kita masih bekerja di situ,kita tetap harus ngejalanin nya..menurut prof,,apa solusi bila kita menemukan masalah seperti ini..tq prof…
April 20, 2018 at 7:23 am
teks untuk tulisansya super