Gegap gempita dunia bisnis semakin bergaung saja. Hampir semua bisnis khususnya yang tergolong kelas menengah ke atas berlomba-lomba meningkatkan daya saingnya. Apakah itu dilihat dari pangsa pasar (market share),perluasan segmen pasar, penekanan biaya produksi, pengembangan mutu dan tampilan produk, system pelayanan efisien kepada pelanggan dan konsumen, dsb. Semua merupakan output dari suatu inovasi. Tujuan antaranya, setiap bisnis akan menampilkan sesuatu yang berbeda dibanding dengan bisnis lain. Hal ini sangat berkait sejauh mana perusahaan memiliki visi bisnis yang inovatif. Karena itu sudah satu dekade lebih dikenal fenomena persaingan global.
Kemampuan perusahaan dalam persaingan global sangat ditentukan seberapa jauh setiap bisnis memersiapkan sumberdaya manusianya (SDM). Memiliki SDM karyawan (manajemen dan nonmanajemen) yang bermutu atau inovatif menjadi syarat pokok perusahaan meraih daya saing pasar. Daya inovatif sangat berhubungan dengan visi dan misi perusahaan. Perusahaan yang memiliki visi jauh kedepan dicirikan oleh cita-cita untuk menjadi perusahaan yang memimpin di bisnis intinya di pasar. Untuk itu karyawan dikondisikan berada dalam situasi yang membuat mereka untuk selalu ingin tahu. Mereka diharapkan selalu penasaran tentang sesuatu dan ingin menciptakan sesuatu yang baru.
Seperti diketahui SDM karyawan harus dipandang sebagai individu yang unik. Mereka selain memiliki intuisi berbeda juga memiliki kepribadian aktif. Mereka diposisikan sebagai asset perusahaan dalam kerangka investasi yang efektif perusahaan jangka panjang. Selain itu karyawan dipandang sebagai sumber inovasi sekaligus sebagai pendukung mutu kinerja individu dan perusahaan. Untuk itu mereka harus dikembangkan dan dipelihara. Tiada hari tanpa pengembangan SDM. Ujungnya adalah tebentuknya internalisasi inovasi pada setiap jiwa dan perilaku karyawan.
Program pengembangan SDM yang berkarakter inovatif bisa dilakukan melalui beberapa hal: (1) pendidikan dan pelatihan yang bersinambung khususnya disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi baru; (2) pemberian penghargaan semacam bonus pada individu dan kolektifitas karyawan atas kinerja yang di atas standar; (3) penyuluhan tentang temuan iptek baru; (4) mengajak karyawan inti untuk studi banding di dalam negeri dan luar negeri; (5) pemberian penghargaan atas prakarsa dan kreatifitas karyawan baik dalam hal kompensasi finansial maupun nonfinansial; (6) selalu membuka peluang pada karyawan untuk bertukar pikiran tentang upaya memajukan perusahaan; dan (7) program riset dan pengembangan untuk menciptakan inovasi baru.
September 12, 2010 at 12:19 pm
wah, saya jadi teringat sesuatu pak.
jaman sekarang ini, sarjana fresh graduate dianggap belum mampu untuk mengikuti ritme kerja perusahaan, sehingga (idealnya) di awal masa kerja di perusahaan tersebut (dan harusnya kontinyu) diberi semacam diklat. Namun adakalanya, kasus di perusahaan tertentu, ingin karyawan yang sudah pinter, sudah siap, dst … sehingga program pengembangan sdm (bisa jadi) hanya berkutat di nomor 2 : pemberian penghargaan semacam bonus
September 12, 2010 at 4:05 pm
ini kali ketiga mencoba mengomentari tulisan pak prof. mudah-mudahan bisa masuk.
mamang benar ungkapan ‘inovasi atau mati’. semua berubah, tidak ada yang tetap kecuali perubahan itu sendiri.
September 12, 2010 at 6:54 pm
luthfi…tak ada satu organisasi bisnis manapun yang langsung memekerjakan karyawannya yg baru saja lulus dari perguruan tinggi…setelah terseleksi mereka diberikan orientasi dan dilatih dalam waktu tertentu…kecuali bagi mereka yg sudah berpengalaman….
September 12, 2010 at 6:56 pm
mas wong…ya dan bagi mereka yg menolak perubahan akan tergilas oleh perubahan itu sendiri…
Oktober 7, 2010 at 3:56 am
merubah maine-set pegawai menuju suatu perubahan prlu proes perjuangan gigih, khususnya pada PNS yang saat ini dituntut hasil kinerja menuju good governent, betul nggak ya
Oktober 10, 2010 at 9:40 pm
ya wahyu…perubahan pola dan cara berpikir rutinitas harus diubah ke paradigma pengembangan…untuk menghasilkan tatakelola yang baik (good governance)…dan pemerintahan yg bersih (good government)…khususnya di kalangan PNS…