Apakah kita termasuk orang yang kalau berkomunikasi dengan orang lain suka ngelantur atau ngawur ?.Ciri-ciri orang yang seperti itu gampang dilihat. Yakni mereka yang diumpamakan selalu senang membuka mulutnya lalu diisi kedua belah kakinya sampai-sampai kalau ngomong tidak beraturan, atau tidak bermakna. Selain itu dicirikan pula oleh perilaku yang gemar ngomong tanpa tema pembicaraan yang jelas, bicara tidak kenal waktu, dan pada orang yang tidak tepat. Orang seperti itu dikelompokan sebagai mereka yang tidak memiliki ketrampilan komunikasi antarpersonal (KKAP).
Mereka yang piawai dalam KKAP biasanya dicirikan oleh kemampuannya dalam mengarahkan, memotivasi, dan bekerjasama secara efektif dengan orang lain. Selain itu mampu memahami pemikiran orang lain dengan jelas. Semuanya berbasis pada kesadaran diri. Jadi orang seperti itu, sebelum mampu memahami orang lain, seharusnya mampu memahami dirinya, perasaannya, keyakinannya, nilai pribadinya, sikap, persepsi tentang lingkungan, dan motivasi untuk memperoleh sesuatu yang patut dikerjakannya. Hal demikian membantunya untuk menerima kenyataan bahwa tiap orang adalah berbeda dalam hal ketrampilan dan kemampuan, keyakinan, nilai, dan keinginannya.
Dalam implementasinya, KKAP harus merupakan bagian dari kehidupan pribadi dan sosial seseorang secara bersinambung. KKAP diumpamakan tidak ubahnya sebagai potensi proses pernapasan selama orang itu hidup. Atau sebagai perilaku yang hadir secara otomatis dalam kehidupan. Dengan kata lain seharusnya KKAP tidak timbul tenggelam hanya ketika dibutuhkan saja.
Dalam penelitiannya, Karpin Committee (1995) menyimpulkan bahwa para manajer di
Australia membutuhkan pengembangan KKAP yang lebih banyak lagi. Komite itu menemukan bahwa KKAP merupakan unsur yang paling esensial dari keberhasilan seorang manajer.
Dalam hal ini Kris Cole (2005) merinci inti dari KKAP meliputi:
(1). Komunikasi yang jelas. Gagasan cemerlang dan instruksi-instruksi penting dari seorang manajer menjadi percuma kalau tidak dipahami orang lain. Sementara itu lebih dari 75 persen waktu para manajer dialokasikan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Karena itu KKAP menjadi sangat penting.
(2). Asertiv dan empati. Manajer bekerja dengan dan atau melalui orang lain. Jadi setiap pernyataannya harus mudah dipahami dan dimengerti orang lain seperti juga dia mampu melihat sesuatu dari pikiran atau pandangan orang lain tersebut.
(3). Integritas. Cirri-ciri orang yang memiliki KKAP biasanya bekerja dengan jujur dan menghargai orang lain, yang berpegang pada etika, dan sistem nilai. Para manajer dengan integritas tinggi melakukan sesuatu sejalan dengan yang mereka katakan. Satunya kata dengan perbuatan, menghindari kecurangan, dan membangun kejujuran. ”Say what they mean and mean what they say”.Para subordinasi umumnya percaya dengan sifat manajer yang mampu bekerja dengan benar dan akan mengikuti apa yang diarahkan oleh manajer tersebut.
(4). Mendorong dan memotivasi. Kemampuan manajer dalam mendorong dan memotivasi serta meningkatkan spirit orang lain dalam mencapai hasil terbaik. Sesuatu yang terbaik adalah aset yang tinggi nilainya.
(5). Respek pada orang lain. Manajer yang efektif adalah seseorang yang tidak lalai menghormati orang lain dalam hal perasaan, gagasan, aspirasi, dan kontribusi untuk organisasi dan luar organisasi.
(6). Mampu sebagai pemain tim dan bekerjasama secara efektif. Manajer efektif adalah seseorang yang mampu bekerja sama dengan orang lain secara kooperatif di dalam organisasi ( manajer lainnya, tim kerja, dan departemen lainnya) dan luar organisasi (publik, pemasok, kontraktor, pekerja musiman, dan pelanggan).
Sumber adaptasi: Kris Cole, 2005, Management, Theory and Practice. Pearson Education.Australia.
Juni 3, 2007 at 4:25 am
Komunikasi antar personal ini memang sangat penting. Howard Gartner yang menulis buku tentang kecerdasan yang berjudul “Multiple Intelligence” mengungkapkan bahwa komunikasi interpersonal adalah suatu kecerdasan tersendiri pada manusia, disamping 7 kecerdasan yang lain, yaitu logika-matematika, bahasa-verbal, musik, dan sebagainya … Sedangkan pakar kompetensi Spencer memasukkan komunikasi interpersonal sebagai salah satu komponen soft skills yang generik dan dibutuhkan dalam profesi apapun (dalam buku “Competence at Work”) … begitu Pak sedikit sharing dari saya … terima kasih, salam.
Riri
Juni 3, 2007 at 10:04 am
Bung Riri,
Terimakasih atas infonya.
Benar sekali.Bahkan hampir semua perusahaan bonafid cenderung menempatkan kemampuan komunikasi jenis ini sebagai unsur terpenting ketika proses rekrutmen dan seleksi calon pegawai baru. Keahlian berkomunikasi tidak diperoleh dari ruang kelas saja tetapi juga dari lingkungan sosial.Kemampuan karyawan dalam jenis ini berkorelasi positif dengan karir yang diraihnya.
Salam
April 30, 2008 at 8:23 am
komunikasi memang layakdibutuhkan oleh manusia dimanapun dia berada. Takpeduli kasta, jabatan ataupun tingkatan lainnya. Tanpa kecerdasan berkomunikasi maka suatu individu bisa dikatakan susah untuk berhasil.
bawahan tidak akan dipandang sebelah mata oleh pimpinan bila dia mampu berkomunikasi dengan apik.
dan atasan akan semakin berhasil jika beliau banyak berkomunikasi
ayooo jangan biarkan dunia ini bisu
http://www.mbrputra-art.com
Mei 1, 2008 at 1:25 am
saya sependapat dengan anda bung iwan…….cuma atasan seharusnya tetap akan melihat dengan dua mata walau karyawannya kurang mampu berkomunikasi….justru wajib mengubahnya……
November 7, 2008 at 7:36 am
komunikasi memang salah satu aspek penting dalam kehidupan, jika tidak ada komunikasi antar sesama apa yang akan terjadi????
apalagi bagi seorang sistem analis, seorang sistem analis harus mempunyai komunikasi antar personal yang baik, jika tidak bagaimana dia bisa menyampaikan analis yang telah dia lakukan kepada kliennya atau kepada pragrammer..
itu merupakan salah satu contoh betapa pentingnya komunikasi yg baik
November 7, 2008 at 1:29 pm
Pak Prof, bagaimana dengan ‘Komunikasi Yang Sederhana’ ? Saya pernah menulisnya dalam kajian yang pendek (berdasarkan amatan dan pengalaman pribadi) di blog saya. Dalam Kris Cole, Komunikasi Yang Sederhana masuk item yang mana ya. Tks
November 8, 2008 at 3:26 am
ya mas prasabri……saya sudah membaca postingan bapak yang antara lain ada pendapat tantri abeng…..cole tidak eksplisit mengkatagorikan komunikasi sederhana….yang penting hemat saya ketika kita berkomunikasi dengan tema tertentu….yang pertama diketahui mengapa tema itu disampaikan….apa tujuan dan manfaatnya….lalu perlu ditelaah siapa komunikan atau individu atau khalayak sasarannya……gunakan isi pesan yang sesuai dengan tingkat penguasaan pengetahuan termasuk kemampuan bahasa dan kebutuhan dari khalayak……kalau perlu kita gunakan sekali-sekali bahasa daerah populer mereka untuk menarik simpati…… jangan lupa memberi ilustrasi sederhana yang terkait dengan tema dan pengetahuan khalayak…..jangan kikir untuk berempati dengan masalah yang dihadapi khalayak…….dan punya jiwa humoris….dan masih banyak yang lain……pokoknya ada interaksi dan umpan balik positif……salam….
November 8, 2008 at 3:30 am
betul zenzha….komunikasi sebagai proses interaksi antara komunikator dan komunikan…..keberhasilannya antara lain sangat ditentukan oleh pengetahuan dan kemampuan komunikator dan komunikan untuk berumpan balik……mutu isi pesan….bagaimana penyampaiannya atau gayanya……media….simbol-simbol yang digunakan……