Tiga hari lalu saya mendapat sebuah buku baru terbitan 2008 dari Bung Sadikin, kandidat doktor manajemen bisnis, bimbingan saya.Judulnya The New Human Capital Strategy.  Isi pokok dari buku tersebut (Bradley W.Hall,penulis)  adalah sudah saatnya diterapkan suatu pendekatan sistemik yang baru dalam mengembangkan modal manusia. Manajemen Human Capital  atau Manajemen Modal Manusia adalah sebuah sistem untuk memperbaiki kinerja karyawan dan perusahaan. Pengaruh terbesarnya pada kompetensi utama perusahaan. Teori Manajemen Modal Manusia menganggap bahwa profit bisnis berkembang dan berkelanjutan ketika perusahaan mampu menghasilkan barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan dengan lebih baik ketimbang yang ditawarkan para pesaingnya. Dengan kata lain perusahaan tersebut memiliki keunggulan kompetitif. Keunggulan yang berlangsung lama dan bersinambung. Selalu berorientasi pada dinamika kebutuhan pelanggan.

Pendekatannya meliputi: (1) menempatkan modal manusia sebagai aset dan pemeran pokok  yang unggul dalam menciptakan kinerja bisnis maksimum; (2) cara perhitungan dan pengelolaan modal manusia adalah sama seperti yang dilakukan dalam pengelolaan modal finansial; dan (3) manajer perusahaan mampu belajar dari pengalamannya untuk membuat keputusan-keputusan yang lebih baik secara progresiv. Pendekatan Manajemen Modal Manusia sebagai suatu sistem dirancang untuk menciptakan keunggulan kompetitif yang bersinambung melalui pengembangan karyawan.Tidak semua peran penting dalam suatu perusahaan memiliki derajat yang sama dalam menciptakan kepuasan pelanggan dan pemegang saham.Namun yang terpenting ketika menempatkan peran kinerja karyawan terhadap perusahaan maka mereka harus memiliki kemampuan terbaiknya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan ketimbang karyawan di perusahaan pesaingnya.

Yang lebih ditekankan pada pendekatan modal manusia adalah tiada hari tanpa pengembangan potensi karyawan dan staf manajemen. Jadi semua kegiatan setiap divisi harus berorientasi pada mutu manusia pelakunya. Karena itu mereka harus diperlakukan sebagai  manusia seutuhnya.Mereka pada dasarnya ingin mengetahui bahwa mereka sukses. Kalau perusahaan membuat karyawan sukses maka pasti mereka merasa bahagia. Dengan kata lain kalau ukuran kesuksesannya adalah kepuasan yang tinggi dari pelanggan dan pemegang saham maka seharusnya pelaku bisnis pun termasuk karyawan sebagai orang-orang yang sukses. Dan mereka bakal bahagia karena telah berkontribusi yang sangat berarti pada perusahaan. Disinilah peran penting manajemen modal manusia untuk membangun sistem yang dapat mengukur, mengembangkan, dan memberikan imbalan proporsional pada karyawan.

Alasan lain modal manusia perlu diberdayakan adalah bahwa sebagai manusia, para karyawan membutuhkan umpan balik dari kinerjanya. Perusahaan perlu memantau kinerja mereka, menganalisis kekuatan-kelemahan, dan bagaimana melakukan pendekatan perbaikan kinerjanya. Substansinya bahwa tiap manusia menyenangi tantangan.dan tentunya selalu berharap “menang”. Karena itu maka ukuran-ukuran kinerja menjadi hal yang sangat penting. Kinerja harus diukur secara oboyektif. Kalau tidak akan terjadi jurang kepuasan   di antara pelaku bisnis internal akibat tidak adanya kebijakan yang jelas dari perusahaan.