Seperti dalam tim sepak bola yang berlaga dalam suatu kompetisi, kemenangan awal bukanlah segalanya. Mereka masih harus terus berlatih dan menampilkan ketrampilan dan koordinasinya dalam memenangi pertandingan-pertandingan berikutnya. Kalau proses itu terus terjadi dengan konsisten kemudian masuk final dan menang maka itulah yang disebut kemenangan sejati. Begitu juga banyak contoh tim olahraga lainnya seperti bulu tangkis dan tenis meja dan tenis lapangan. Termasuk juga contoh hasil pilkada gubernur atau bupati. Itu adalah cuma kemenangan awal saja. Lalu apa kaitan sebuah kemenangan dengan pentingnya manajemen?.

        Kemenangan awal dalam bidang manajemen pekerjaan dicirikan ketika pertama kali seseorang diterima bekerja. Bisa diperkirakan betapa bahagianya dia. Mungkin pada tahap ini dia sudah merasa pada tahap adanya pengakuan sosial dan bahkan aktualisasi diri. Mengapa demikian? Ya karena dari ratusan pelamar dialah salah satunya yang diterima. Ini prestasi tersendiri melalui perjuangan cukup berat setelah melamar dimana-mana dengan gigih bangkit dari kegagalan. Biasanya kepuasan tahap ini bisa berjalan hampir selama setahun. Setelah itu dia harus berpikir lebih strategis lagi bagaimana caranya dia mampu berkinerja maksimum.

          Kinerja disini diartikan sebagai proses dan hasil. Seorang karyawan yang baru cenderung ingin bekerja keras dan cerdas. Tujuannya adalah agar dia mampu mencapai standar kinerja perusahaan atau organisasi tempat dia bekerja. Kalau bisa tentunya lebih dari standar organisasi. Dan seterusnya sehingga dia bisa mencapai karir (kinerja output) yang diharapkan dirinya dan organisasinya. Anggap saja pada setiap pencapaian karir merupakan kemenangan pribadinya. Hal ini wajar karena persediaan posisi jabatan sebagai bentuk karir sangat terbatas. Sementara jumlah karyawan yang banyak tentunya pula memiliki keinginan untuk meraih karir. Jadi setiap karyawan harus memiliki daya saing yang tinggi untuk “memenangkannya” dalam suatu kompetisi.

        Daya saing tinggi seseorang merupakan modal dasar untuk memenangkan “kejuaraan” karir. Bentuknya macam-macam. Mulai dari tingkat kecerdasan, ketrampilan, sikap atau pandangan terhadap pentingnya inovasi, kemampun menjain hubungan horisontal dan vertikal, komitmen, kemimpinan andal, wawasan luas hingga kegigihan. Tentunya pada setiap capaian jenjang karir,  potensi daya saing yang dibutuhkan juga akan berbeda-beda. Karena itu dia akan mengelola potensi dirinya seoptimum mungkin. Tanpa itu kemenangan tidak akan mungkin diraih.

        Untuk itu dia selalu berusaha untuk meningkatkan mutu pekerjaan dan hasilnya. Karyawan yang berhasil “menang” idealnya karena memang memiliki perencanaan dan pengembangan karir. Hal ini penting agar proses pemenangan bisa dicapai dengan cara-cara mengevaluasi kemampuan dan minatnya sendiri, mempertimbangkan kesempatan karir pilihan, menyusun tujuan karir, dan merencanakan aktivitas-aktivitas pengembangan praktis. Setelah itu maka disusunlah tahapan-tahapan untuk “memenangkan” pencapaian karir secara bersinambung.