Berapapun derajatnya, tiap orang pernah merasa kecewa. Kecewa merupakan suatu perasaan dan sekaligus pernyataan rasa tidak senang akan sesuatu yang menimpa seseorang. Tidak senang karena melihat apa yang terjadi pada diri sendiri atau bisa juga karena melihat kondisi di luar dirinya. Misalnya kecewa karena dirinya gagal dalam berusaha. Dan ikut kecewa karena orang lain terutama orang dekat tidak mampu memenuhi cita-citanya. Dengan kata lain ketidaksenangan itu dicirikan oleh karena tidak tecapainya suatu ekspektasi menurut ukuran orang yang bersangkutan. Semakin lebar deviasi atau menyempitnya kenyataan dibanding dengan ekspektasinya berarti semakin besar kekecewaannya.

        Pertanyaanya apakah karena kecewa itu bersifat manusiawi maka tidak perlu ditangani ?. Karena nanti toh akan hilang dengan sendirinya?. Nanti dulu. Yang perlu diingat adalah rasa kecewa itu cenderung dapat menyebabkan munculnya stress. Semakin dibiarkan rasa kecewa maka semakin berpeluang munculnya stress. Yang pada gilirannya akan muncul depresi. Dan tentu saja akan memengaruhi produktivitas dirinya. Sekaligus kalau di dalam keluarga akan bisa menimbulkan suasana kurang nyaman. Sementara kalau di dunia kerja akan mengganggu kinerja karyawan ybs dan organisasi.

       Agar tidak berkembang menjadi beban perasaan yang semakin berat maka kekecewaan itu perlu diperkecil atau bahkan dihilangkan. Dengan kata lain perlu dikendalikan atau dikelola. Langkah pertama adalah mengelompokkan kekecewaan dilihat dari masalah dan derajatnya. Mulai dari lingkup masalah yang sederhana hingga yang rumit. Derajatnya pun beragam dari yang ringan sampai yang sangat berat. Langkah kedua yang perlu dilakukan adalah mengetahui faktor-faktor penyebab timbulnya rasa kecewa. Faktor-faktor penyebab akan berbeda-beda sesuai dengan masalah yang menimbulkan kekecewaan dan derajatnya. Langkah ketiga adalah mencari pendekatan solusi rasa kecewa. Bisa dilakukan melalui evaluasi diri, Lalu dengan banyak memelajari referensi cara-cara mengatasi rasa kecewa misalnya tentang arti kecewa, konsep diri, mengontrol diri, dan mengelola diri. Upaya lainnya berkonsultasi dengan orang-orang yang dianggap sebagai motivator.

         Mengelola rasa kecewa tidak selalu berhasil dengan segera. Keberhasilannya sangat dipengaruhi oleh kapabilitas seseorang yang sedang merasa kecewa. Dalam hal ini berkait dengan kadar pengetahuan dan sikap tentang masalah emosional, kemampuan pengendalian emosi, rasionale dalam memandang setiap masalah, kekuatan diri untuk selalu mendekatkan diri pada Allah, dan pengalaman menjalani hidup dan kehidupan. Faktor-faktor tersebut akan memengaruhi secara positif pada keberhasilan mensolusi rasa kecewa.