Ada kecenderungan dari sifat manusia, menyalahkan orang lain lebih dominan ketimbangan menyalahkan diri sendiri. Persoalannya karena orang lain bias segera dilihat sementara apa yang terjadi di dalam diri sendiri sering terabaikan. Nah, apa yang terjadi kalau tugas yang diberikan oleh manajer kepada sekelompok karyawannya gagal dilaksanakan? Hasilnya tidak sesuai dengan harapan? Bergantung pada sifatnya, pasti seorang manajer bakal berespon secara beragam. Ada yang berespon biasa-biasa saja tanpa emosi, bisa kaget sambil mengevaluasi diri, dan bisa juga langsung berespon keras menyalahkan karyawan dan lingkungan kerjanya. Di sisi lain bisa jadi pula para karyawan menyalahkan manajernya karena tidak memberikan arahan jelas, kontrol yang kurang, dan tidak menyediakan sumberdaya yang cukup.
Manajer yang senang menyalahkan orang lain biasanya tidak pernah berupaya untuk mengevaluasi suatu kegagalan secara jernih. Yang sering muncul adalah sifat apriori yang dikendalikan oleh emosi amarahnya.Selalu fokus kejengkelannya ditujukan pada orang lain. Tidak dianalisis faktor-faktor apa yang menyebabkan kegagalan. Apakah perencanaan yang tidak realistis? Apakah sumberdaya khususnya finansial dan sumberdaya manusia yang digunakan tidak cukup; jumlah dan mutunya? Apakah prosesnya tidak sesuai dengan rencana? Apakah fungsi kendali tidak diterapkan secara optimum?
Ketika manajer berteriak-teriak dan mengoceh kepada karyawannya yang berbuat salah itu namanya tindakan yang kontra produktif. Mengapa? Karena sang manajer tidak menunjukan faktor-faktor penyebab terjadinya kegagalan. Bahkan manajer tidak mau mendengar penjelasan dari para karyawannya. Di samping itu manajer tidak memberi jalan keluarnya kepada sang karyawan. Bahkan tidak mengambil alih tanggung jawab.
Mengambil alih tanggung jawab adalah sifat yang seharusnya dimiliki manajer kalau terjadi kegagalan pelaksanaan program. Dialah pemimpinnya. Dia pulalah yang memiliki kekuatan sebagai seorang pemimpin untuk mengembangkan dan memelihara hubungan kerja yang efektif. Dia akan membangun suasana tanggung jawab di kalangan tim. Jangan hanya melihat adanya masalah.tetapi atasilah masalah itu.
Dengan membangun sistem nilai tanggung jawab di kalangan tim kerja maka ada beberapa manfaat yang bisa diraih yakni (1) menghindari sifat saling menyalahkan, (2) membangun tim yang kompak, (3) tidak goyah ketika menghadapi masalah tetapi malah segera mengatasinya; dan (4) respek pada sang manajer bakal meningkat. Lambat laun tetapi pasti manajer sepeti ini disebut sebagai orang bijak. Dia tidak segera menyalahkan orang lain dengan sembarangan namun diawali dengan melakukan evaluasi.