Tidur adalah fenomena alami. Tidur menjadi kebutuhan hidup manusia. Tiap individu, idealnya memiliki daur tidur yang teratur. Ada orang yang begitu mudah tidur. Bisa-bisa lagi enaknya ngobrol, tak tahunya dia sudah lelap tidur. Namun ada juga yang sulit untuk tidur. Bisa karena faktor fisik, bisa juga karena nonfisik seperti masalah kejiwaan. Pernah ada teori yang menyebutkan lamanya tidur paling tidak delapan jam perhari. Kurang dan lebih dari itu tidak sehat. Namun teori itu dibantah. Yang penting kualitasnya dan tidak melihat skala waktu. Yang dimaksud kualitas adalah derajad nyenyak tidur dan kesegaran fisik dan batin ketika yang bersangkutan bangun tidur. Semakin kurang nyenyak tidur ditambah dengan kegelisahan tidur yang semakin tinggi semakin berkuranglah manfaat tidur. Yang bersangkutan mudah lelah dan sulit bekerja secara optimum.
Pengertian tidur yang saya ingin sampaikan berikut ini sangat berbeda maknanya. Tidur dalam hal ini berarti ketidakpedulian. Dengan kata lain fenomena tidur terhadap kesadaran dalam beramal dan beribadah. Kalau itu terjadi maka dia termasuk orang yang begitu asyik tidur atau begitu ingkar terhadap panggilan agama dalam ikut menangani masalah-masalah lingkungan sosial. Lingkungan sosial dipandang bukan sebagai urusannya. Urusannya adalah menghidupi dirinya dan keluarganya. Dunianya adalah menumpuk harta dan mengejar tahta. Tampaknya karakter diri tentang pentingnya kebersamaan sudah hilang. Mereka hanya mengetahui yang lahir dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang akhirat adalah lalai (ar Ruum; 7).
Suatu ketika, detik-detik menjelang subuhan, dari suatu mesjid di ujung rumah terdengar suara azan…yang artinya… ”sholat lebih baik daripada tidur; sholat lebih baik daripada tidur”… Segera ketika bangun barulah dia sadar bahwa tidur yang dikerjakan selama ini hanyalah untuk menjalani kenikmatan dunia, keegoannya sendiri. Rakus dan kikir. Dia merasa menyesal mengapa selama ini dia begitu menikmati tidur lelap, yaitu mengabaikan perilaku amal ibadah. Diadaptasi dari Tb.Sjafri Mangkuprawira. 2007. Rona Wajah : Coretan Seorang Dosen. IPB Press.
Maret 14, 2009 at 12:54 am
Pak apa yang bisa ditafsirkan kalau ada kiasan yang ketiduran atau tertidur? Lalu apa pula kalau ada yang sudah tidur lupa bangun?Trims
Maret 14, 2009 at 1:41 am
Mungkin pendengarannya sudah kurang, mata sudah rabun dan kulit sudah tebal, jadi tidak punya rasa lagi, seperti dinosaurus jadi punah karena tidak mendengar dan merasakan malapetaka datang.
Maret 14, 2009 at 3:34 am
Kalau hanya tidur sih mungkin masih wajar prof, tetapi kalau tidurnya mendengkur atau “ngelindur” sepak sana-sepak sini kan sangat mengganggu orang-orang di sekitarnya. Celakanya, hampir semua tidur disertai dengan dua hal terakhir.
Maret 14, 2009 at 12:21 pm
Sy stj dengan statement tdr akan ters sgt bermanfaat bkn dlht dr segi kuantitas tp kualitasnya…
itu yang sy alami skg pa! sjk kul sy jrg merskan nikmatnya tdr, sy lbh menikmati buat tgs sampe pg..Lbh baik tdk tdr drpd tdk sls tgs! klpun dpaksa tdr sblm tgs sls, bs2 sy sbtr2 bgn krn mimpiin tgs&persentasi..
Tdr 2jam sdh ckp nikmat bg seorg ilona asal tgs utk bsk sls!hehehe..
Maret 14, 2009 at 9:22 pm
ya bung rusli…… mungkin bisa dianalogikan kalau seseorang sudah duduk lupa berdiri…..begitu pula kalau dia sudah terlelap tidur lupa bangun untuk bangkit membantu lingkungannya…..
Maret 14, 2009 at 9:25 pm
ya bung singal….bisa jadi seperti yang anda katakan alias gawat….namun ada orang yang buta mata tetapi melek hati nuraninya dan peka membangun kemaslahatan lingkungan…..
Maret 14, 2009 at 9:27 pm
ya mas bodong ….belum lagi orang yang sambil tidur terus jalan kesana-sini….bentur sana sini…..
Maret 14, 2009 at 9:29 pm
ya ilona….apapun walau tugas menumpuk…tidur jangan diabaikan….biasanya sehabis tidur timbul kesegaran mental dan fisik…..
Maret 18, 2009 at 2:42 am
Benar pak Sjafri…saya selalu ingat…”Sholatlah kamu sebelum kamu di sholatkan”…Kekikiran dan kerakusan akan dunia tidak akan menolong kita kan pak..amal sholehlah yang diperhitungkan..
Maret 18, 2009 at 5:00 pm
betul mbak emmy…itulah yang tidak jarang terabaikan….lupa diri,cuma untuk kesenangan hari ini….bukan kesenangan atau kebahagiaan abadi kelak…..