Menggunakan kartu lebaran di Indonesia sebagai media silaturahim sudah sangat lama dikenal. Apabila tidak sempat bertemu dengan teman atau kerabat tertentu di hari lebaran maka kartu lebaran atau suratlah medianya. Disamping lewat media kartu atau surat kilat juga lalu berkembang dengan adanya telegram lebaran indah. Dengan kartu, surat atau telegram seseorang bisa menyampaikan isi hati ucapan maaf memaafkan dan doa mendoakan kepada orang lain. Bicara melalui telepon langsung pun sudah menjadi hal yang biasa.
Sejak lebih dari lima tahun lalu media kartu, surat dan telegram lebaran mendapat saingan berat dari telepon seluler. Lewat telepon itu seseorang dengan mudahnya dapat mengirim pesan singkat tertulis. Tetapi terkadang walau ada telepon seluler namun masih ada juga yang mengirim kartu atau telegram. Ini lebih pada unsur selera dan kebiasaan saja. Bahkan saya sendiri menerima pesan lebaran dari beberapa orang yang sama dengan seluler dan juga kartu. Yang jelas penggunaan telepon seluler sudah dominan sekali. Sangat praktis, cepat dan murah.
Bisa dibayangkan lewat beberapa kemudahan (beberapa perusahaan saling kompetisi) SMS hanya dengan uang 100-200 rupiah saja seseorang bisa dengan mudah dan cepat mengirim pesan dan kemudian diterima oleh penerima dengan waktu sangat singkat. Sementara dengan media berbentuk surat harganya jauh lebih mahal yaitu sekitar lima ribu rupiah (harga kartu dan perangko). Belum lagi ditambah ongkos ke kantor pos terdekat. Sampai ke penerima juga butuh waktu lebih lama. Walaupun penggunanya relatif masih terbatas, ancaman lain terhadap penggunaan kartu atau surat adalah alat fax dan internet. Akibat ekonominya bisa ditebak. Berapa ratus juta rupiah (milyar?), kantor pos kehilangan keuntungan (jual perangko) setelah adanya substitusi kartu atau surat lebaran dengan SMS?. Berapa puluh juta rupiah kerugian yang diderita oleh industri pembuat kartu lebaran? Berapa pula kehilangan peluang ekonomi bagi pengelola (swasta) jasa pengirim surat?
Yang ingin ditarik dari fenomena di atas, betapa peran temuan teknologi baru ( invensi dan inovasi ) telah mampu merubah perilaku masyarakat secara dinamis. Dengan perkembangan teknologi maju, masyarakat disajikan beberapa pilihan pengambilan keputusan. Mana hasil inovasi yang dinilai paling praktis, efektif, bermutu dan paling murah itulah yang dipilih konsumen. Sementara itu sekali jenis teknologi dipilih maka terjadilah trade-off terhadap penggunaan teknologi lain. Pasti ada yang ditinggalkan atau dikorbankan. Di sisi lain ternyata telepon seluler memiliki berkah tersendiri. Sebagai media silaturahim di hari lebaran ia telah mampu menghilangkan batas hirarki status sosial antara ”atasan” dan ”bawahan”. Semua saling ber-sms ria. Diadaptasi dari Tb.Sjafri Mangkuprawira. 2006 .Rona Wajah.edisi satu.IPB Press.
September 28, 2008 at 5:55 am
Betul Bapak, dengan demikian telah tejadi pergeseran teknologi.Dalam hal demikian berdampak pada adat dan budaya perilaku manusianya.
Efisien dan efektifnya, dengan sms lebih praktis, cepat dan lebih hemat.
Kelemahannya jika dulu ada silaturahmi secara langsung, saling kunjung mengunjungi, sekarang volumenya menjadi menurun. Bukankah bertemu secara langsung akan lebih meningkatkan kearaban?
September 28, 2008 at 9:08 am
ya bung untung…..itulah konsekuensi dari suatu perubahan…..nah betul, yang terpenting bagaimana suatu perubahan teknologi itu tidak harus diikuti oleh perubahan makna manusiawi…..saya pikir adanya sms tidak harus memperkecil mutu silaturahim….toh pada kenyataannya selain sms…dalam kesempatan-kesempatan tertentu bisa juga bertemu….
September 28, 2008 at 10:23 am
Demand SMS menjelang hari raya begitu banyak tidak menutup kemungkinan operator tidak mampu untuk men suply demand tersebut, akibat pelanggan yang dirugikan, karena smsnya tidak terkirim tapi pulsanya tetap berkurang.
Alangkah indahnya jika kita bersilaturhmi langsung
September 28, 2008 at 11:56 am
bung idiluam…..baik lewat kartu lebaran (dominan pada tempo doeloe)maupun media lainnya seperti sms (dominan sekarang)….jangan sampai makna indahnya silaturahim berkurang……
September 28, 2008 at 1:51 pm
Sependapat, intinya menggunakan jalur apapun yang penting bagaimana kadar silaturahim tetap tinggi.Tempo hari pun ketika sms belum ada,kartu lebaran dan telegram dipakai sebagai media silaturahim; tak jadi soal.Jadi semuanya sangatlah bersifat situasional dan bergantung pada niatnya.Bayangkan apa jadinya,jumlah mahasiswa yang dibimbing seorang dosen begitu banyak atau mahasiswa lainnya ingin ber-sms ria,apakah mereka dianjurkan jangan pakai sms tetapi datang saja ke rumah sang dosen untuk silaturahmi lebaran.Tentunya sangat tidak realistis.
September 28, 2008 at 8:08 pm
sependapat bung rusli…..
September 29, 2008 at 3:25 am
Selamat lebaran pak, mohon maaf lahir dan bathin…
September 29, 2008 at 4:29 am
Sebetulnya melalui sms, kita juga tak yakin apa sms tadi semua bakal diterima? Kecuali kalau ybs membalasnya.
September 29, 2008 at 5:01 am
sufimuda….terimakasih….maaf memaafkan;doa mendoakan….amiin…
September 29, 2008 at 5:02 am
betul mbak edratna…..bisa tidak atau sangat telat sampai,karena kepadatan lalulintas maya….atau tidak sempat dibalasnya…..
September 29, 2008 at 7:12 am
wah… memang makin hari dunia makin mudah ya… he..he..he..
saya mau beri info nih temen2..
buat temen2 yang suka berbisnis online silakan kunjungi http://www.e-buk.tk
anda akan dipandu bagaimana membuat ebook, mempublikasikannya dan menjualnya di dunia maya.. penasaran?
silakan kunjungi http://www.e-buk.tk
sala,
deni
September 29, 2008 at 7:21 am
terimakasih bung deni….telah berkunjung….
September 29, 2008 at 3:30 pm
atau melalui comment di blog … gimana? misalnya gini:
Saya sering sekali berkata kata yang tidak semuanya indah, kadang saya salah, mungkin riya, mungkin sedikit dusta … dan saya mohon untuk dimaafkan segala kesalahan saya yah 🙂
Minal aidin wal faidzin … maafkan saya lahir dan batin karena beginilah kewajiban kita sebagai hamba untuk meminta maaf dan memberi maaf.
Rindu [a.k.a -Ade-]
September 29, 2008 at 4:04 pm
Pak, dalam manajemen stratejik kita mengenal istilah discontinuity dalam industri atau bisnis karena perkembangan zaman, salah satunya teknologi …
maka, kartu lebaran adalah salah bentuk bisnis yang mengalami discontinuity ini dalam waktu dekat …
Nah, radio pager dan telex sudah mengalaminya terlebih dahulu sebelumnya, dilibas oleh sms …
Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin, Pak … salam.
September 29, 2008 at 7:25 pm
mbak rindu….maaf memaafkan….doa mendoakan….amiiin
September 29, 2008 at 7:28 pm
betul bung riri….dikenal sebagai leveling off dari teknologi….ya maaf memaafkan….doa mendoakan…amiiin