Dalam bahasa Indonesia kata asal paling dapat dipakai dalam kata berpaling dan memalingkan. Berpaling berarti menoleh dan beralih arah, sementara memalingkan berarti mengubah arah (muka). Makna kata paling yang lain adalah menyatakan sangat atau ter-; misalnya paling besar (terbesar), paling jujur (terjujur), paling tinggi (tertinggi), dan paling benar (terbenar). Makna yang akan sedikit dibahas kali ini adalah yang menyatakan sangat; khususnya ungkapan paling benar. Mengapa? Karena dalam suasana kampanye pemilu sekarang ini simbol-simbol ungkapan paling, banyak diungkapkan sekalipun dalam bentuk implisit oleh para pimpinan partai. Kemudian alasan lain adalah ungkapan paling benar banyak diungkapkan oleh pimpinan organisasi termasuk pimpinan perusahaan.

 

Ketika seorang calon kepala daerah tertentu berkampanye maka tidak ayal lagi pasti disampaikan pesan-pesan manis kepada khalayak luas. Katakanlah semacam janji-janji. Di dalam pesan tersebut tidak luput dikatakan dialah calon kepala daerah yang paling jujur, paling piawai memimpin, paling berpengalaman, dan paling benar. Pokoknya kental dengan ungkapan sederetan kata paling. Dengan begitu meyakinkannya, kalau dia terpilih kesejahteraan masyarakat akan meningkat. Bagaimana kenyataannya setelah yang bersangkutan terpilih? Bisa jadi janjinya dipenuhi tetapi bisa juga tidak sepenuhnya. Kalau tidak terpenuhi sesuai janji-janjinya maka berubahlah sebutan pada dirinya dari yang paling  dipuja-puji menjadi paling dibenci.

 

Bagaimana dengan perilaku pimpinan partai ketika ada perseteruan antarklik internal? Klik yang satu menyatakan dirinya paling benar sementara yang lainnya juga mengatakan hal serupa  namun merasa paling dianiaya. Ketika kedua klik tersebut diimbau untuk islah namun pimpinan klik yang satu bilang buat apa islah dengan mereka yang ”bejat”. Percuma saja. Sementara klik lainnya dengan tawadhu mengatakan siap untuk damai. Karena mentok, dengan rasa percaya dirinya yang begitu besar, dan optimis menang, kedua klik ”sepakat” untuk mengajukan pertikaian tersebut ke meja hijau. Tidak tanggung-tanggung sampai pada tingkat pengadilan tertinggi (mahkamah agung). Bagaimana kalau hasilnya sudah diputuskan? Yang terjadi, belum tentu kedua klik sama-sama menerimanya. Klik yang “kalah” tetap saja mempertahankan keyakinannya bahwa merekalah yang paling benar. Sementara klik yang menang dengan senyum namun rendah hati berkata: biarkan saja mereka ngotot dan berkoar. ”Biarlah anjing menggonggong, kafilah berlalu”, ungkapnya. Kalau ini terjadi pada organisasi yang berbasis agama maka akan muncul pertanyaan mendasar: dimana letak istiqomah sang pemimpinnya? sekaligus dimana sisi kejujuran dan kebesaran jiwanya untuk menerima keputusan hukum? mana keteladanannya sebagai seorang pemimpin yang penyejuk, pendamai, dan pemersatu? yang parah, lalu kepada siapa lagi ummat bercermin kalau tingkah laku para pemimpinnya seperti itu?

 

Bagaimana perilaku pimpinan di dunia bisnis? Bisa jadi setali tiga uang. Tidak jarang atasan selalu merasa dirinya paling atas. Dengan kata lain merasa paling benar. Subordinasi tak usah banyak bicara atau tingkah. Laksanakan saja apa yang diperintahkan atasan; titik. Ketika dunia bisnis harus berhadapan dengan persaingan global maka gaya memimpin dari pimpinan seperti itu tak cocok lagi. Bisa-bisa tingkat labor turnover meningkat tajam. Tentu saja perusahaan akan rugi karena kehilangan individu yang potensial. Jelas saja produktivitas perusahaan akan anjlok. Lambat laun kepercayaan pasar juga ikut menurun. Dalam hal ini pimpinan perusahaan harus melibatkan semua individu organisasi utamanya karyawan. Merekalah sebagai aset perusahaan sekaligus unsur investasi efektif yang berdiri paling depan. Karena itulah dalam pengembangan sumberdaya manusia, mereka harus terus dilatih dan secara bertahap diberi otonomi untuk mengembangkan daya intelektualnya. Dengan demikian para individu perlu dikondisikan dalam suasana belajar yang kontinyu untuk menghasilkan gagasan-gagasan inovatif. Tentunya dengan dukungan program riset dan pengembangan. Ujungnya kinerja perusahaan akan semakin berkembang dalam meraih posisi terunggul di persaingan global.