Pelanggan rasional dalam memilih produk tertentu, khususnya yang baru beredar, melakukannya dengan penuh kehati-hatian. Apalagi dipenuhi keragu-raguan tentang produk yang akan dibeli. Ketika akan menentukan produk mana yang akan dibeli mereka butuh informasi tentang mutu dan harga produk. Lalu bertanya pada pelayan toko. Jika ternyata produk yang sudah dibeli dengan harga tertentu namun mutunya tidak sesuai dengan penjelasan pelayan atau label produk, para pelanggan bakal kecewa berat. Berarti para pelayan yang bekerja dalam suatu tim telah menunjukkan kinerja buruk. Para pelanggan tidak segan-segan menuding para pelayan telah membohongi publik. Kalau citra ini tidak segera diperbaiki maka bakal menimbulkan stigma buruk terhadap perusahaan.
Pelayanan pada pelanggan dan mutu produk (barang atau jasa) adalah dua hal yang tak terpisahkan. Keduanya merupakan unsur penting dalam membangun kesetiaan, iklan atau promo gratis, dan menciptakan keuntungan bisnis. Dengan kata lain merupakan bumbu sukses suatu bisnis. Namun dimana batasannya? Batasannya tidaklah tetap atau selalu dinamis. Selalu berubah sesuai dengan tuntutan pelanggan. Pada awalnya produk yang dibeli nilainya bagus. Namun ketika preferensi pelanggan meningkat dan juga ada bentuk produk lain yang lebih kompetitif maka nilai produk semula tersebut menjadi minimum; bahkan nol. Dengan kata lain tidak dibeli lagi. Karena itulah mutu, tampilan, dan harga produk yang dihasilkan seharusnya sesuai dengan harapan pelanggan. Perbaikan inovatif di bidang produksi dan manajemen menjadi hal yang strategis. Termasuk inovasi dalam tatacara melayani pelanggan.
Seperti halnya mutu produk, melayani pelanggan pun harus mengalami perubahan. Disinilah peran karyawan sangat menentukan keberhasilan dalam memasarkan produk tertentu. Karena itu perusahaan harus membangun budaya mutu produk dan budaya pelayanan, pelatihan dan pengembangan, dan penyediaan beragam fasilitas pendukung. Perusahaan seharusnya mendorong para karyawan untuk menghasilkan produk bermutu dan pelayanan prima. Keberhasilan pencapaian mutu produk dan pemasaran produk sangat ditentukan perilaku karyawan sebagai pelayan pada pelanggan dalam suatu tim yang tangguh.
Kepada tim pelayanan pada pelanggan, perusahaan perlu melakukan pelatihan, pengembangan, dan membimbing mereka dalam beberapa hal. Pertama, bagaimana memahami pelanggan dan apa yang diharapkan atau yang diinginkan mereka. Perbaikilah produk perusahaan (barang dan jasa) secara bersinambung hingga pelanggan bersedia dan setia membelinya. Kedua, mengidentifikasi unsur-unsur komunikasi bagaimana tim pelayan lewat kemampuan berkomunikasi mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Ketiga, yakinilah penerapan prosedur dan pembudayaan pelayanan prima mampu memenuhi keinginan pelanggan. Dan keempat, mengevaluasi keberhasilan pelayanan pada pelanggan dilihat dari persepsi para pelanggan terhadap mutu pelayanan yang diterimanya, dan tingkat loyalitas pelanggan.
Juni 29, 2008 at 3:15 pm
Thanks, I’m the one who teach excellent service in STIM and STIEBI Jkt. This article will impart more info.
Juni 30, 2008 at 12:05 pm
terimakasih juga mas pur….
Juni 30, 2009 at 2:58 am
tiap pelatihan dan pengembangan butuh biaya yang cukup besar oleh karena itu tiap konsep perlu pertimbangan yang masak atau pertimbangan yang lebih maksimal.dalam menentukan.
Juli 2, 2009 at 11:42 am
betul bung jaelani..
Januari 18, 2011 at 6:53 am
saya sangat setuju sekali, menarik 🙂
Januari 20, 2011 at 8:48 pm
terimakasih mas joko
September 16, 2011 at 5:47 am
jika di kembangan lgi pasti lebih bagus…..
perfeck…
September 21, 2011 at 10:12 am
terimakasih raymond
November 3, 2012 at 4:20 pm
glosariumnya ga ada ya?
November 28, 2012 at 8:14 am
apa itu anggii?