Dua minggu lalu saya mendapat sebuah buku yang bagus dari seorang mahasiswa kandidat doktor manajemen bisnis (bimbingan saya). Judulnya EPIC Change (How to Lead Change in the Global Age) yang ditulis oleh Timothy R.Clark (2007). Kata EPIC merupakan singkatan dari evaluate, prepare, implement, dan consolidate. Pemikiran perlunya strategi EPIC berangkat dari perkiraan apa yang bakal terjadi di era global. Perubahan di era itu membuat pemimpin organisasi, khususnya pengusaha lebih banyak menghadapi bahaya ketimbang sebelumnya. Tekanan global menciptakan gangguan terhadap pasar. Celakanya  seolah   tanpa belas kasihan. Lalu  siklus strategi menjadi lebih singkat, dan cepat usang. Ketegangan yang terjadi mendorong pengusaha untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian dalam mengarahkan organisasi khususnya ketika menghadapi resiko yang semakin meningkat. Kalau tidak diarahkan maka resiko yang berat tersebut akan berakibat fatal yakni terjadinya kegagalan organisasi dan ketegangan personal.

Tantangan utama dari pengusaha yang berorientasi perubahan adalah bagaimana memelihara keunggulan kompetitif. Artinya jangan bertahan pada status quo. Para pengusaha harus mempercepat langkah perubahan sejalan dengan kondisi  gobal. Mereka harus  meningkatkan kesadaran para anggota organisasi sehubungan dengan ancaman di arena global. Kondisi internal akan menyingkapkan pemimpin yang tidak siap menghadapi perubahan adaptif. Semakin kuat posisi internal semakin berhasil pengusaha mengarahkan perubahan sejalan dengan perubahan eksternal. Karena itulah metodologi EPIC sangat dibutuhkan. Ia merupakan sebuah sistem pendekatan untuk mengarahkan perubahan berdasarkan pada terciptanya keunggulan keorganisasian melalui beragam tahapan. Tahapan untuk mencapai keberhasilan dalam proses perubahan meliputi evaluasi, persiapan, implementasi,dan konsolidasi. Tahapan tersebut didasarkan pada jenis dan frekuensi pekerjaan yang dilakukan dan tingkat ketegangan yang dapat dikurangi.

Selama tahap awal, perusahaan mengevaluasi kodisi persaingan, kinerja perusahaan, dan pilihan untuk perubahan, dan mengambil keputusan untuk melakukan perubahan. Pada tahap ini perusahaan tidak membutuhkan tambahan pekerjaan dan keorganisasian yang banyak. Namun yang penting adalah diperlukannya kestabilan internal dalam hal strategi, proses, dan sistem. Kemudian selama tahap persiapan, perusahaan melakukan uji terhadap opsi perubahan yang ada, menseleksi, dan kemudian membuat rencana pelaksanaannya. Dalam tahap ini termasuk menciptakan struktur,mendefinisikan peran dan tanggung jawab, penganggaran sumberdaya, penjadwalan tugas, dan mengidentifikasi kejadian penting. Suatu organisasi secara gradual meningkatkan kemampuannya karena selama tahap ini sudah mulai melaksanakan pekerjaan yang semakin banyak dan mengurangi ketegangan-ketegangan.

Pada tahap berikutnya yakni implementasi, perusahaan memulai proses pelaksanaan rencana perubahan, mengelola sumberdaya, dan mendorong perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya. Implementasi termasuk menghasilkan jumlah tambahan pekerjaan yang lebih banyak dan menekan ketegangan dalam mencapai tujuan perubahan perusahaan. Setelah implementasi maka tahap berikutnya adalah konsolidasi. Selama tahap ini, agar perusahaan mencapai hasil yang diharapkan maka perlu mengawalinya dengan mengurangi enerji yang tidak perlu.Tujuannya agar proses perubahan berlangsung bersinambung. Enerji tersebut semakin menurun hingga perusahaan mencapai keseimbangan dan menjadikan perusahaan bertahan abadi.