Mengapa ada seorang karyawan, sebut saja si A, tidak mudah mendapat  kepercayaan dari sang bos atau rekan-rekannya? Bisa jadi karena faktor ketidakmampuan, kurangnya pengalaman, kurangnya motivasi dan faktor-faktor pribadi yang melekat pada si A. Faktor-faktor seperti ketidakjujuran, sering berbohong, sering ingkar janji,  dan malas dapat menyebabkan kurangnya kepercayaan yang diberikan orang lain kepada orang tersebut.

Ciri pokok dari ketahanan kepercayaan adalah mudah rapuh. Sekali si A berbuat hipokrit maka bisa jadi masih bisa dimaafkan. Namun kalau sifat itu terjadi berulang-ulang bahkan sudah menjadi habit maka kepercayaan lambat laun pasti bakal hilang. Padahal membangun kepercayaan butuh waktu yang tidak singkat. Sekali hilang tidaklah mudah merekat suatu keretakan kepercayaan  kembali  utuh.  

Menghadapi fenomena di atas maka sang manajer seharusnya tidak membiarkannya berkembang. Dia perlu berbuat sesuatu. Apalagi kalau hal serupa juga terjadi di kalangan karyawan lainnya. Suasana kerja akan menjadi tidak sehat. Kalau dibiarkan maka akan mengakibatkan kinerja para karyawan dan perusahaan  menurun. Untuk itu beberapa pendekatan yang bisa diterapkan antara lain adalah:

(1).Membangun sistem nilai kejujuran. Manajer hendaknya melakukan sosialisasi dan internalisasi sistem nilai kejujuran dan ketaatasasan dalam hal amanah di kalangan para karyawannya. Pertemuan formal dan informal atau individual akan sangat membantu terbentuknya sifat-sifat menjunjung kejujuran. Terlebih lagi kalau sang manajer menunjukkan keteladanan etika yang baik secara taatasas.

(2).Memahami bahwa tiap karyawan memiliki keunikan. Untuk itu manajer perlu mempelajari biodata dan catatan-catatan jejak kinerja para karyawan. Hal ini penting ketika manajer melakukan penyeliaan secara rutin kepada kelompok atau individu karyawan. Disitu secara dini manajer dapat memperkecil dan bahkan menghindari timbulnya fenomena hipokrit di kalangan karyawan.

(3).Melakukan pemilahan tingkat kejujuran para karyawan. Pekerjaan ini tidaklah mudah.Namun perlu dilakukan dalam rangka uapaya perbaikan-perbaikan individual. Manajer akan lebih fokus dalam pembinaan terhadap karyawannya yang cenderung beberapa kali kedapatan hipokrit. Sejauh mungkin menghindari hukuman kepada mereka. Kecuali mereka yang sudah sangat sulit diperbaiki perilaku buruknya. 

(4).Mengembangkan kemitraan kerja yang lebih solid. Upaya ini akan lebih berguna ketimbang membiarkan karyawannya bekerja secara sendiri-sendiri. Dengan kemitraan akan terwujud saling kebergantungan. Untuk itu manajer dapat memberikan kepercayaan kepada karyawan untuk saling berinteraksi sekaligus saling mengonrol aktifitasnya. Secara langsung dan tidak langsung para karyawan akan memelihara kepercayaan yang diberikan manajer.