Tidak mudah seorang hakim berlaku sebagai orang yang adil, arif lagi bijaksana. Apalagi kalau hakim itu cenderung ketika menilai seseorang sering terkena demam “hello effect”. Dengan kata lain tuan hakim mudah terpengaruh oleh penampilan fisik dan indahnya ucapan seseorang. Bisa jadi pula sang hakim memang kurang tegas dan terkesan plin-plan. Berikut kisah Nasrudin.
Suatu kali Nasrudin bertindak sebagai seorang hakim. Pada saat kasus diungkap, penuntut berbicara begitu memikat sehingga Nasrudin berteriak: “Aku percaya, engkau benar!”. Seorang petugas pengadilan membujuk Nasrudin agar bisa lebih menahan diri, karena pernyataan dari tertuduh belum lagi didengar. Selanjutnya, Nasrudin juga begitu terpikat oleh kepandaian bicara si tertuduh sehingga ia langsung berteriak setelah orang itu menyelesaikan pernyataannya: “Aku percaya engkau benar!”
Petugas pengadilan merasa tidak dapat membiarkan hal ini terjadi”. “Tuanku, tidak mungkin keduanya sama-sama benar.” “Aku percaya engkau pun benar!” kata Nasrudin (12 Desember 2003, Republika Online);
Diadaptasi dari Sumber: Tb.Sjafri Mangkuprawira, 2007, Coretan Seorang Dosen:Rona Wajah, Jilid dua ,IPB Press.
Juli 17, 2007 at 4:29 am
Obyektifitas hakim sangat ditentukan sejauh mana perjalanan hidupnya mewarnai pemikiran hukumnya disamping kemauan keras untuk belajar secara terus menerus
Juli 17, 2007 at 4:39 am
Hahahaha…. daripada ada hakim model Nasrudin begini… mendingan undi saja pakai coin, head or tail begitu! Toh sama kacaunya!
Juli 17, 2007 at 3:59 pm
Hehehe lucu Prof… 😀
Nih saya cpykan versi bahasa inggrisnya (mudah-mudahan sama lucunya…)
Of any two options choose the third
A judge in a village court had gone on vacation. Nasrudin was asked to be temporary judge for a day. Nasrudin sat on the Judge’s chair with a serious face, gazing around the public and ordered the first case be brought-up for hearing.
“You are right,” said Nasrudin after hearing one side.
“You are right,” he said after hearing the other side.
“But both cannot be right,” said a member of public sitting in the audience.
“You are right, too” said Nasrudin.
Juli 17, 2007 at 4:00 pm
Ralat, tertulis “cpykan” harusnya “copykan”
Juli 18, 2007 at 10:45 pm
mr math: ‘ya, you are right too’
Juli 18, 2007 at 10:58 pm
ya mas anggara sependapat;hakim harus terus menerus meningkatkan mutunya lewat proses pembelajaran hidup dan kehidupan;peningkatan wawasan kehidupan sosial,ekonomi,hukum,dan politik nasional dan internasional…
Juli 18, 2007 at 11:00 pm
ya bung yariNK; konon kalau di lingkungan kita,hakim seperti itu tergolong kurang nutrisi…
Juli 21, 2007 at 3:35 am
itu…mah..hakim kurang pendidikan,makanya kuliah di STIE Tunas Nusantara ,di jamin ok…
Juli 21, 2007 at 1:39 pm
neng riatna,di STIE Tunas Nusantara ada jurusan yang menghasilkan SH ya…