Kalau perusahaan Anda sudah termasuk organisasi pembelajaran maka berarti setiap langkah kegiatan bisnis Anda berbasis pengetahuan. Disini konsep belajar dan pengelolaan pengetahuan semakin dilihat sebagai dua sisi mata uang dari koin yang sama – karena dengan belajar seseorang memperoleh pengetahuan yang dapat diaplikasikan dan sekaligus mempelajari pengetahuan lebih banyak. Belajar adalah proses aktif dalam diri seseorang untuk mengubah perilakunya. Aspek perilaku yang akan diubah mencakup 3 ranah yaitu (1) ranah kognisi (cognitive domains), (2) ranah sikap (affective domains), dan (3) ranah tindakan atau keterampilan (psychomotoric domains).
(1) Ranah kognisi mencakup unsur fakta, pemahaman, dan aplikasi.
(a) Tingkat fakta adalah suatu konsep tunggal dan menggunakan kata kerja seperti mendefinisikan, mengidentifikasi, dan menyebutkan.
(b) Tingkat pemahaman menempatkan dua konsep atau lebih. Kata kerja tipikal yang termasuk disini adalah menggambarkan, membandingkan dan mengkontraskan.
(c) Tingkat aplikasi menempatkan dua konsep atau lebih secara bersama untuk membentuk sesuatu yang baru. Kata kerja tipikal yang digunakan pada tingkat ini adalah menjelaskan, mengaplikasikan, dan menganalisis.
(2) Ranah afeksi didasarkan pada aspek perilaku dan dapat dilabelkan sebagai “keyakinan atau kepercayaan”. Tiga tingkat dari ranah afeksi adalah kesadaran , pembedaan dan integrasi .
(a) Kata kerja untuk ranah afeksi biasanya terbatas pada kata-kata seperti menampilkan, menunjukkan, dan menerima yang berlaku untuk semua tingkatan.
(b) Tingkat kesadaran dan pembedaan adalah level kognisi.
(c) Integrasi adalah perilaku dan mensyaratkan pelajar untuk mampu mengevaluasi dan mensintesis atas suatu masalah.
Konten dalam ranah afeksi akan selalu melibatkan diskusi. Penilaian dalam dua level pertama adalah kognisi, sedangkan level ketiga memerlukan cheklist afeksi. Ranah afeksi sebagai suatu produk proses berlajar ini memang tidak segera dapat dilihat secara faktual. Alasannya karena proses itu sendiri membutuhkan waktu tertentu yang tidak singkat. didasarkan pada aspek perilaku dan dapat dilabelkan sebagai “keyakinan atau kepercayaan”.
(3) Ranah tindakan didasarkan pada keterampilan. Tiga tingkat instruksional praktis mencakup peniruan, praktik, dan kebiasaan. Ranah psikomotorik mengkerucut pada suatu demonstrasi penampilan.
(a) Tingkat pertama, peniruan, secara sederhana merupakan suatu demonstrasi di bawah bimbingan instruktur.
(b) Tingkat praktik merupakan pengalaman pembentukan keterampilan yang mungkin dilakukan oleh pelajar tanpa bimbingan langsung dari instruktur.
(c) Tingkat kebiasaan dicapai ketika khalayak belajar dapat menampilkan keterampilan dua kali waktu jika dilakukan oleh instruktur atau serang ahli. Penampilan demonstrasi dan pembentukan keterampilan bersifat alami. Penilaian akan berbentuk tes keterampilan. Konten yang diperlukan untuk diketahui dalam melakukan keterampilan adalah kognisi dan harus dipelajari.
Juli 8, 2007 at 8:59 pm
Setelah baca coretan ini, saya punya beberapa pertanyaan.
1.Saya belum begitu faham dengan arti perusahaan sebagai organisasi pembelajaran. (Mungkin panjang kali ya penjelasannya?)
2.Apakah ranah belajar di coretan ini berbeda pengaplikasiannya, kalau saya tak salah, dengan ranah belajar menurut Bloom (taksonomi Bloom)?
3. Kenapa aspek sintesis dan evaluasi dimasukan ke dalam kategori ranah afektif? Sedangkan di taksonomi Bloom, kedua aspek tersebut termasuk ranah kognisi. Apa yang membedakannya?
Duh kayak di kuliah aja bertanya segala… 😀
Terimakasih atas penjelasan ringkasnya nanti…
Juli 8, 2007 at 10:28 pm
Bung Math,terimakasih atas pertanyaannya.
Untuk nomor satu dan dua saya sedang menyiapkan artikelnya.Untuk nomor tiga bergantung dari mana melihatnya.Jadi yang dimaksud disini ranah afeksi, salah satunya dicirikan oleh intensitas diskusi.Tentu saja untuk itu setiap manajemen dan anggota organisasi harus memiliki kemampuan menganalisis, menilai, dan mensintesis masalah.
salam afeksi
Juli 9, 2007 at 9:15 am
never ending learning
Juli 10, 2007 at 12:31 pm
bung math,
dari dua artikel saya:Ranah belajar dan Organisasi belajar,saya berharap anda dapat mengkaitkannya dengan taxanomi Bloom yakni dengan beragam kompetensi pengetahuan,pemahaman,aplikasi,analisis,sintesis,dan evaluasi.
salam bloom
April 28, 2008 at 2:08 am
Pak Sjafri, saya sedang mencari artikel2 tentang konsep belajar, diskusi, FAQ. terima kasih
April 28, 2008 at 10:55 pm
insya allah mas agus…..
Februari 3, 2009 at 1:14 am
Saya mohon bantuan contoh soal matematika untuk setiap level taksonomi Bloom
Februari 3, 2009 at 9:53 pm
maaf bung saepul ……saya tidak mampu memenuhi permintaan anda…..saya bukan ahli matematika….salam
April 19, 2009 at 2:28 am
Pak Syafri
Saya sedang mempelajari penggunaan metode film dalam pembelajaran SD.
bagaimana cara mengukur keberhasilan metode tersebut berdasarkan taksonomi blom
April 19, 2009 at 9:22 pm
mas yadi…maaf saya kurang menguasai penggunaan metode film dalam pembelajaran SD….apakah jenis filmnya dokumenter,drama,berita dsb….metode penyajiannya seperti apa…..setahu saya di lingkungan perguruan tinggi….metode ini mengajak dan mendorong mahasiswa untuk mengetahui dan memahami tema film,kemampuan analisis secara sistematis dan kritis atas fenomena dari tema,kemampuan analisiskaitan isi film dengan kurikulum,kaitannya dengan kompetensi, seberapa jauh mhs bisa menilai manfaatnya bagi perubahan persepsi ,apakah ada perubahan sikap setelah beberapa kali metode film digunakan, sampai pada unsur kertampilan dalam penggunaan metode ini….